Aku
juga ingin ada di atas..
Akan
dengan bangganya meneriakkan namaku -yang agak sedikit pendek ini-..
Semua
alat sudah aku siapkan untuk menaklukkan medan yang curamnya minta ampun itu..
Peta
sudah ku beli, kompas pun aku pinjam dari temanku.. namun sayangnya.. tali
tebing yang aku dapat dari tong sampah tetangga ini, nampaknya kurang
bersahabat..
Aku
tak tahan..
Walau
aku menyadari tubuhku ini tak terisi banyak daging, namun aku yakin tali -rongsok-
ini tak akan kuat menahan tubuhku..
Ahhh..
persiapanku agaknya sudah matang..
Mental
dan niatku sudah bulat, bahkan lebih bulat dari onde-onde terminal Arjosari..
Hmm..
Aku
bingung harus bagaimana..
Apa
aku harus pulang dulu lalu mengambil uang untuk membeli tali tebing baru?
Ahh..
akan sangat melelahkan..
Lalu
bagaimana?
…
Uhm..
sepertinya masih ada tali yang bisa aku pakai..
Setidaknya..
ia tak lusuh.. rapuh.. dan bau..
Tapi
apa mungkin ia kuat menahan tubuh
krempengku?
…
Akan
sangat lucu jika aku berfikir bahwa tali rafia merah muda ini mampu menahan
tubuhku..
…
Hahaha.. ada-ada saja aku ini…!!!
**Meredam kegundahan (23.02 WIB)
Di depan kamar kost (Dinoyo, Malang), 14 April
2012
Laili Nurilliya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar